Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 20,9 triliun pada tahun 2023. Jumlah ini meningkat sebesar 14,2% dibandingkan tahun lalu.
Laba anak perusahaan menyumbang Rp419,4 miliar atau tumbuh 36,2% secara year-on-year.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, pertumbuhan laba selama setahun terakhir sejalan dengan kemampuan bank menghasilkan laba. Bank membebankan tingkat pengembalian ekuitas atau pengembalian ekuitas (ROE) sebesar 15,2%, meningkat 120 basis poin (bps) dibandingkan hasil yang dicapai sebelum pandemi Covid-19 atau pada tahun 2019.
Keberhasilan tersebut diraih pada nilai modal atau ekuitas yang terus meningkat, yang mencerminkan semakin meningkatnya tingkat profitabilitas perusahaan.
Hasil positif tersebut diraih karena adanya perbaikan mendasar, antara lain kontribusi pendapatan fee, efisiensi operasional, dan kualitas aset. Selama periode 2020-2023, BNI mampu mencatatkan rata-rata pertumbuhan kredit sebesar 7,9% per tahun.
“Tiga tahun terakhir adalah masa yang transformatif titik poros yang memperkuat basis bisnis BNI. Kami melihat program transformatif ini lebih dari sekedar inisiatif. “Ini merupakan langkah besar yang menandakan tekad dan komitmen kami untuk terus tumbuh dan berkembang serta beradaptasi terhadap perubahan di tingkat nasional dan global,” ujarnya, Jumat (26 Januari 2024).
Lebih lanjut Royke mengungkapkan, BNI berambisi untuk meningkatkan ROE hingga 20% pada tahun 2028. Peningkatan ROE tersebut dicapai melalui konsistensi dalam mencatat pertumbuhan kredit berkualitas dari segmen konsumer, korporasi, dan UMKM sehingga kualitas aset tetap sehat dalam jangka panjang.
Chief Financial Officer BNI Novita Widya Anggraini mengatakan, perolehan laba perseroan juga ditopang oleh pendapatan non-bunga. Selama tahun 2023, pos pendapatan ini meningkat 6,6% year-on-year menjadi Rp 21,47 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel lain
Saham BBNI Resmi Dipecah, Bos Besar Ungkap Alasannya
(mkh/mkh)
Quoted From Many Source