TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Jenderal Perusahaan PT KCIC Eva Chairunisa membantah rumor dinamisnya harga Whoosh yang disebabkan rendahnya okupansi kereta berkecepatan tinggi tersebut.
Eva mengaku kebijakan penetapan harga dinamis ini sudah direncanakan sejak Whoosh pertama kali diresmikan. “Penetapan harga dinamis sudah diprogram sejak awal. Jadi tidak ada kaitannya dengan foto Whoosh rendahnya penumpang,” jelasnya. Tempo pada hari Senin, 29 Januari 2024.
FYI, harga dinamis Whoosh akan dimulai pada 3 Februari 2024. PT KCIC telah menerapkan Rp 150.000 sebagai tarif Whoosh termurah. Untuk kelas ekonomi premium, tarif KA berkisar Rp 150.000 hingga 250.000.
Meski demikian, Eva tak memungkiri bahwa Dynamic Pricing menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan ridership dan okupansi Whoosh kembali hingga 90 persen. “Kami targetkan penumpang bisa melebihi 90 persen, serupa dengan November lalu. Jadi, selain kerja sama dengan destinasi wisata, kami juga merilis kebijakan harga dinamis,” kata Eva.
Eva sebelumnya menjelaskan, harga dinamis Whoosh dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ini termasuk jam sibuk, jam di luar jam sibuk, musim puncak, di luar musim, hari kerja, dan akhir pekan.
Saat jam sibuk, harga Whoosh akan naik, sedangkan di luar jam sibuk harganya akan lebih rendah. Penumpang, kata Eva, mendapatkan pilihan tarif berdasarkan kebutuhan, preferensi, dan kemampuan finansial.
YOHANES MAHARSO JOHARSOYO
klik disini dan dapatkan berita terkini dari Tempo di Google News
Quoted From Many Source